Siapa yang berhak menentukan masa depan Halmahaera Selatan ? Apakah akan kita serahkan begitu saja nasib Kabupaten ini hanya pada segelintir orang yang karena legalitas politik dan kekuasaan "merasa" paling bertanggungjawab terhadap masa depan HALSEL ini?



SALAM PERJUANGAN…!!!

Apa kabar saudara-saudaraku, sudah sampai dimana kepedulian kita? Berapa rakyat yang sudah kita berdayakan? Berapa wilayah yang sudah kita garap? Berapa kampung, desa, dusun yang kita masuki. Indonesia berdiri diatas 33 propinsi, 400an kabupaten/kota, 400.000, kecamatan & jutaan desa/kampung. Waktu kita tidak banyak dan berlomba dengan beragam persoalan social-politik yang terus saja muncul, mengguritanya system kapitalisme global, nyaris menghantam seluruh anak cucu bangsa ini, memasuki subjektifitas dirinya, tak terkecuali anak belia dari bangsa ini telah diajari hidup individual, dimanjakan dengan produk luar negeri, dimanjakan dengan kemewahan, susah membedakan kebutuhan dan keinginannya. Ahirnya hilangllah rasa senstifitas terhadap sekelilingnya. 

Pemimpin yang dianjurkan itu


Wahai manusia, sesungguhnya aku telah diangkat untuk menjadi pemimpin kalian, sementara aku bukanlah yang terbaik di antara kalian. Karena itu jika aku berbuat baik, maka dukunglah. Dan jika aku berbuat buruk, maka cegahlah. Taatilah aku selama aku menaati Allah dan rasul-Nya. Jika aku bermaksiat kepada Allah dan rasul-Nya, maka kalian tidak perlu menaatiku." (Abu Bakar ash-Shiddiq RA).
Sungguh, bentuk pendidikan politik yang sangat baik. Inilah wujud pemimpin yang sadar akan posisinya sebagai wakil rakyat, tidak congkak, dan tidak pulah bergembira akan kemenangannya, ia bersyukur, meminta perlindungan, menyadari posisinya sebagai amanah yang ahirnya dipertanggungjawabkan. Pemimpin yang siap untuk tidak ditaati jika melakukan kesalahan. (kemungkaran). Membuka ruang komunikasi dengan rakyatnya, menerima masukan selanjutnya dengan ikhlas dan sungguh- sungguh melaksanakannya. 

Kemenangan Sesungguhnya


Adagium seperti ; siapa memperoleh apa kapan dan bagaimana, tidak ada teman sejati yang ada hanyalah kepentingan abadi dalam dunia politik telah menjelma menjadi prinsip hidup dalam percaturan politik. Istilah tersebut tidaklah salah. Namun mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok diatas kepentingan umum adalah kesalahn besar. Kesalahan besar tersebut bukan saja menzalimi hak masyarakat saat itu, namun hal tersebut akan terseubjektifikasi menjadi hal wajar bagi generasi berikutnya khususnya, yang terjun dalam dunia politik dan merupakan pendidikan politik “buruk” bagi masyarakat. 

RESEP MENATA HATI


Dunia Modern adalah sangkar besi sistem rasional, yang bertransformasi ke segala bidang kehidupan, kohesi moral di dalamnya kecil, abu-abu, fatamorgana. Ia lalu menjadi penyumbang tebesar krisis. seperti, krisis ekonomi, moral, krisis politik, krisis lingkungan dan seterusnya. Inilah fakta sosial yang sedang dan akan terus di jalani umat manusia seantero bumi ini. Fakta sosial oleh Durkheim adalah kekuatan (forces) sekaligus struktur yang bersifat eksternal yang memaksa individu.

Kepasrahan

Dekap hadap lirih
lepas hilang diri
tiada jiwa, dikau
sujudku

Fitu -23:04.24

Sultan Nuku Pangge Pulang

Koro Kita Pulang
Saripatiku Asal
Sadar jiwa
Ruhku

Fitu-24-10-2016;22:57

Entah Bagaimana Mereka Merampas Batinku

Entahlah, semalam & pagi ini, selepas subuh. Dua sosok muda merampas batinku,merampas air dipelaph mataku, yg satu,sosok muda istiqamah. Akhi Fajar sahabatku yg pergi selamanya memenuhi panggilan Allah.

Dan Satulagi sosok muda pada semangatNYA,harapan,optimisme,keteguhan prinsip. Terakhir bertatap muka kami berbincang saat Darul Arqam paripurna & pelatihan instruktur Nasional Muhammadiyah (2015,Yogyakarta). Rasanya teriris saat membaca hujatan mereka yg tak mengenalNYA secara dekat.

Bergulat Bayang Penanda Garis

Derai air mengalir bersama larut di kidung sunyi malam.
sedih,hampa,terpapar.
Sebab garis putih penanda kau lewati
duka lara mengiris hati, merampas tidur
bergulat bayang penanda garis.

pun begitu, hasrat sukma rindumu slalu mendera.
mendera merindu menyibak tirai makrifat cinta
mendekap erat, memfirasati kidung cinta yang tak pasti
ketakpastian putih yang kian menghitam
lalu kembali perlahan memutih dan begitulah seterusnya bagai roda berputar

Meluruskan Kiblat Bangsa Ala “Alay” IMM

Kalau tidak salah terminologi “Meluruskan Kiblat Bangsa” didengungkan  pada TANWIR  IMM Bulan Oktober 2015 di Manado. Maklumlah sudah pos-pos-pos di IMM. Tidak lagi mengikuti perkembangan zaman IMM kekinian. Pun demikian Meluruskan arah kiblat di Muhammadiyah tidak asing lagi. Sejak di IRM (2001) sampai ber-IMM (2004) selalu saja ada diskursus mengenai naluri dakwah yang diwariskan oleh Kiyai Dahlan pada Bangsa ini.

Filsafat IMM; Belajar Dari Adik Sophie...?


Lupa tepatnya kapan Tulisan ini di buat, Pastinya saat bedah Film Sophiea yang diselenggarakan Immawan Immawati Korkom Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Setelah dibaca kembali ternyata begitu banyak bolong-bolong dan bahasa yang masih lugu, tak sastrais juga menurutku..Tapi Malas Ahh mengeditnya si Rafat ananda tercintaku suda rewel...
SOPHIE, novel ini dibuka dengan adegan Sophie menemukan dua surat misterius (tanpa nama pengirim dan cap pos) di kotak pos rumahnya sendiri. Ternyata, gak cuma dua surat itu saja yang diterimanya., ada satu lagi surat yang berisi ucapan selamat ulang tahun untuk Hilde Moller Knag, namun dialamatkan kepada Sophie. Tentu saja ketiga surat itu membuat Sophie bingung.

SISI LAIN MUSYDA DPD KNPI MALUKU UTARA (Menebar Cinta Merawat Keragaman)

           Adalah Abang Thambrin Ali Ibrahim dan Abang Masri Hidayat. Dua tokoh muda yang kini menjadi cermin bagaimana seharusnya kaum muda bersikap di tengah beragamnya narasi yang lahir di tengah kerumunan. Biasanya, logika kerumunan tidak akan segera hadirkan solusi yang solutif terhadap sesuatu objek, disebabkan eksistensi personal dan organisasi yang dikedepankan daripada kejernihan berfikir yang tertuntun oleh cita dan cinta. Dan keduanya dapat menyatukan itu, betapapun panasnya “persaingan”. KeduaNya selalu tampil tenang dan rasional dalam menyikapi setiap “arus” narasi dengan intonasi yang terkadang “melengking tinggi” tersebut.

UPAI; Disuatu Hari

Pagi ini, KakakQoe. Saiful, mengajakQoe ke Upai. Kakak yang dengan setia semenjak kecil menghabiskan waktu mengarungi samudra saketa dan hutan belantara upai, kaka yang dengan kerja kerasnyapula bersama Abba. Kami bisa mengenyam pendidikan.

Menanti Sang Komprador Yang Tak Kunjung Pasti

Sunyi-terik perlahan ke per
aduan. sinaran lampu kapalpun turut menghiasi sudut2 kapal yg tampak mulai gelap & ah..Qoe masi disini. ya..Menanti kepastian yg tak kunjung pasti. Masi ada kamar kosong? tunggu sebentar ya? jawab Bos Komprador. begitulh mereka menyebutnya. Iya pa jawabku.

Melebihi Indahnya Mozaik Selekta Malang

Sekembali ke rumah ternyata Qoe dapati MalaikatQoe Tercinta Si Rafat suaranya parau, panasnya melengking. Tiba-tiba ingatan qoe pada sang komprador hilang..hilang ditelan bumi bahkan teori dan kosakata inggris yg sempat Qoe baca dan hafal di Hp Qoe turut menghilang entah kemana. Qoe bergegas membantu semampuQoe. Setelah mengelap wajah dan rambutnya yang kian panjang tapi tampak elegan dan ganteng. ya sangat ganteng menurut Qoe dan uminya [Ya iyalah orang tua mana yang tak memuji anaknya sendiri..hehe]

MALAIKATQOE KEMBALI CERIA; SAKETA QOE DATANG

Ceria..sangat ceria. Malaikat kecilQoe tampk aktif kembali. Qoe mantap mengarungi samudra Halmahera malam ini.Pun AdikQoe yg biasanya mengantr sudah datang dg sedikit rasa bersalh tampak dari sorot matanya atas penantian Qoe padanya kemarin. CintaQoe Nurkhasnasyah pelan berbisik menawarkn penuh harap agar menggoncengQoe menuju pelabuhn Bastiong. 
kami melihat Rafat yg sedang bermain dg Spupunya masih ceria-Aktif seolah berharp Umminya mengantr Ayahnya. Kamipun berpacu fitu-Bastiong yg rintik penuh Roman. Tawa canda & Doa Mengalir manis mengiring perjlnan manis ini.

SELEPAS CAHAYA NEGERI PALA CENGKEH MENGHILANG

Pun sendiri. Mengarungi samudra negri para raja ini tak akan membuatmu penat-bosan dengan segala sisi romantika yang disuguhinya kau akan terbang tinggi mengolah asa-rasa menjulang, memanjat gapai cita dan cintamu. Itulah yang Qoe rasakan kini.
Selepas cahaya negri pala cengkeh Ternate Tidore menghilang. Semua sisi luar kapal gelap. Yang tersisa hanyalah cahaya kapal yg dengan manja memanjakn ikan yang dengan riang bahagia berpacu bersama cahaya kapal.

SOSIALISASI PEMBENTUKAN PANWASLUKADA

Mengikhtiari Jiwa menemukan Aktor yang berintegritas...berintegritas & berintegritas. Itulah sebab keresahn publik slama ini. Semoga dapat Melahirkan Pengawas Pemilukada yang Taat Azaz yg mewujud keberanian yg santun sebagai sebab Integritas diri yg kuat, bukn mencla-mencle. Lalu kerja cerdas(kapasitas) dlm pencegahan & pengawsan partisipatif,kerja cepat & tepat dlm proses penanganan & penindakan. Tak merasa lebih hebat dari yg lain sebagai batubata bangunan organisasi & Tim yg solid. # Semog mampu menjwb Kegelishan Publik yg tak berkesudhn atas laku penyelenggara-#.SALAM AWAS#.

Berbagi Imu Sosial Profetik

Mengikhtiari jiwa. Menyusuri Paradigma Alternatif Pasca Kapitalisme: @Lanscap Sosialisme Religius@Gerakn Islam progresif transformatif Hasan Hanafi@Teologi Pembebasan Asghar Enginner@Risalah Pemikiran Ali Syariati & Sosiologi Libratif(ISP) Prof.DR.Kuntowijoyo...

AFORISMA PEMIMPIN

Pemimpin baik adalah imam segala makna,terkumpul dalam dirinya segala kecerdasan para negarawan, ketegasan para panglima,hujah para ulama, keimanan kaum sufi, ketajaman analisa dan analogi para filosof , kepiawan para orator & keindahan susunan kata para sastrawan.

Smangattt Positif Mas Bro -Sis Bro. Semoga keberkhn Allah slalu menyertai kita Tuk terus memperbaiki Ikhtiar pembelajaran tuk Transformasi kepemimpinan dengan kekayaan Aforisma tersebut di Atas.