Menanti Sang Komprador Yang Tak Kunjung Pasti

Sunyi-terik perlahan ke per
aduan. sinaran lampu kapalpun turut menghiasi sudut2 kapal yg tampak mulai gelap & ah..Qoe masi disini. ya..Menanti kepastian yg tak kunjung pasti. Masi ada kamar kosong? tunggu sebentar ya? jawab Bos Komprador. begitulh mereka menyebutnya. Iya pa jawabku.

selang beberapa menit Ayunan langka sang Komprador terlihat semakin mendekt, dg sedikit merunduk Qoe bermaksud Tabea meminta kepastian. Jawabnya masih sama tunggu sebentar ya. Iya Makasi Jawabku. Qu bergumam dlm hati, "Mat sabar pasti Sang Komprador punya alasan logis yg kalau tak sabar nanti berasa salah sendiri & Qoe membenrkn itu".
Qoe pun ayunkn langkh menyiapkan perbekaln tuk arungi samudera luas yg seolah memberikan senyumnya sore itu. kepakan ombak tak biasanya. tenang sangat tenang mungkin Alam Bastiong & Samudrnya mengenal tubuh Mungil yg tidur berganti kapal & berhari-hari di ruang tunggu 16 Tahun Silam yg hanya berbekal Ijazah SMP & 150 rib disakunya...& sang Komprador tampak di depanQoe.
bermaksud menyampaikn maksud, Handuk Komprador Tersipuh manis di bahunya. "Ah Komprador mau mandi Mat Gumamku". Jalannya cepat & menghilang. sesaat Qoe Rosa(Menunggu). Komprador Kembali menampkn wajahny yg entah kenapa Qoe belum dpt sorot senyum manisnya. Kata Sang Komprador dengn Manis "Tunggu e". sambil duduk depan kapal dg ayunan kaki yg "Manis".
Azanpun Terdengar sayup & Qoe tersadar sudah 4 jam menunggu kepastian Sang Komprador & semua peralatan tempur Qoe belm Qoe siapkn. Bermaksud Agar mobiltas seperti mobil Qoe menelpn AdikQoe yg biasany mengantrQoe. tapi Maniss Hampir sejam belum tampak,Telpn belm diangkat...& sampailah Qoe di Fitu Om Ojek terimakasih.
***
Rahmat Abd Fatah
Bastiong Jum'at/08/07/2016/16.00-18.19

Tidak ada komentar: