KAILA SAYANG
Kaila Sayang,
Ketika hanya engkau seorang
Yang tak ditemukan bahkan oleh gabungan TIM SAR. Saya tak kuasa menahan air mata, sesak dada, terisak. Serasa engkau adalah anakku.
Ketika tahu dari Desa Yomen ke Ternate, membeli seragam dan sepedamu untuk keperluan masuk Pendidikan Anak Usia Dini di Desamu. Saya serasa Ayahmu yang penasaran juga riang gembira menanti hari pertamamu masuk sekolah.
Sedang sepeda barumu? saya serasa Ayahmu yang bahagia, pun menyimpan senyumku. Sebab bukan saja membuatmu senang Tetapi moral dan kepercayaan diri di depan teman-teman sebayamu terangkat.
Kaila Sayang, ketika tahu Bundamu hanya mendapat satu pelampung dan memelukmu erat. Saya kembali gemetar, tangan saya kencang-serasa Bundamu yang mencurahkan segenap cinta, doa dan keberanian dalam pelukan eratnya.
Dan ketika saya tahu Bundamu mengaku tidak lagi tahu kapan dan di posisi mana pelukan padamu terlepas. Saya serasa Bundamu yang menyesali semuanya, pengen melindungimu lagi dan memastikan kau baik-baik saja. Atau setidaknya ada keajaiban untukmu
Tapi apatahlagi kau satu-satunya yang sampai saat ini tak ditemukan. Pencarianpun telah usai dan kau dinyatakan hilang.
Tapi tidak, kau tak hilang sayang
Kau hanya pulang.
Ia ditugaskan Rabbmu,
Darinyalah engkau pulang dalam keabadian cintaNya.
Dan jika diizinkan Rabbmu. Datanglah sebentar sayang, sebentar saja. Datanglah dalam mimpi Bundamu, bisikanlah ketenangan padanya. Minta Bundamu balik Ke Desamu Yomen dengan penuh keihlasan jiwa nan kerinduan bersua di Surga kelak.