PUISI UNTUK KAILA

Kaila Ismit(4Thn), merupakan satu-satunya korban tenggelamnya Kapal Cahaya Arafah di perairan Tokaka yang belum ditemukan

KAILA SAYANG
Oleh Rahmat Abd Fatah
Fitu,25 Juli 2022; 23.16

Kaila Sayang,
Ketika hanya engkau seorang
Yang tak ditemukan bahkan oleh gabungan TIM SAR. Saya tak kuasa menahan air mata, sesak dada, terisak. Serasa engkau adalah anakku.

Ketika tahu dari Desa Yomen ke Ternate,  membeli seragam dan sepedamu untuk keperluan masuk Pendidikan Anak Usia Dini di Desamu. Saya serasa Ayahmu yang penasaran juga riang gembira menanti hari pertamamu masuk sekolah.

Sedang sepeda barumu? saya serasa Ayahmu yang  bahagia, pun menyimpan senyumku. Sebab bukan saja membuatmu senang Tetapi moral dan kepercayaan  diri di depan teman-teman sebayamu terangkat.

Kaila Sayang, ketika tahu Bundamu hanya mendapat satu pelampung dan memelukmu erat. Saya kembali gemetar, tangan saya kencang-serasa Bundamu yang mencurahkan segenap cinta, doa dan keberanian dalam pelukan eratnya.

Dan ketika saya tahu Bundamu mengaku tidak lagi tahu kapan dan di posisi mana pelukan padamu terlepas. Saya serasa Bundamu yang menyesali semuanya, pengen melindungimu lagi dan memastikan kau baik-baik saja. Atau setidaknya ada keajaiban untukmu

Tapi apatahlagi kau satu-satunya yang sampai saat ini tak ditemukan. Pencarianpun telah usai dan kau dinyatakan hilang.

Tapi tidak, kau tak hilang sayang
Kau hanya pulang.
Laut Tokaka juga adalah mahluk
Ia tak marah padamu
Ia hanya punya cara sendiri bagaimana menegur kami para dewasa dan para pemimpin kami.

Dan sebagai mahlukNya.
Laut Tokaka adalah pintu untukmu,
Ia ditugaskan Rabbmu,
Darinyalah engkau pulang dalam keabadian cintaNya.

Dan jika diizinkan Rabbmu. Datanglah sebentar sayang, sebentar saja. Datanglah dalam mimpi Bundamu, bisikanlah ketenangan padanya. Minta Bundamu balik Ke Desamu Yomen dengan penuh keihlasan jiwa nan kerinduan  bersua di Surga kelak.


SALAM AWAS 2024

                                                         Oleh Rahmat Abd Fatah

(Mahasiswa Program Doktor Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang)

Sumber Tulisan: MalutPost, Kamis 6/6/2022


            Salam awas adalah simbol yang digunakan oleh keluarga besar Bawaslu Republik Indonesia. Dan simbol adalah nilai yang melekat pada yang menggunakannya, Herbert Mead bilang orang bertindak berdasarkan makna yang diberikan pada orang lain, benda ataupun peristiwa. Makna ini diciptakan untuk berkomunikasi dengan orang lain maupun untuk dirinya sendiri. Sehingga symbol seperti Salam Awas memungkinkan orang dapat melahirkan dan mengembangkan perasaan pada dirinya dan kepada orang lain.

M. Quraish Shihab dalam  tafsir al-Misbah menyatakan. Kata as-Salam diambil dari akar kata Salima yang maknanya berkisar pada keselamatan dan keterhindaran dari segala yang tercela. Dalam syarah kitab Riyadhus Shalihin, Al-Utsaimin mengungkapkan bahwa as-Salam mempunyai makna ad-do’a yaitu keselamatan dari segala sesuatu yang membahayakan, karena merugikan, atau merusak. Maka sejalanlah dengan Salam Awas 2024. Dimana, ia bukan saja sekedar ungkapan, kata-kata. Tetapi adalah bahasa yang bermakna. Ia mengandung harapan, cinta, kesungguhan jiwa dan raga dalam pengabdian kepada bangsanya.

Budaya Demokrasi dan Hate Speech di era- Post truth

                                                                     Oleh Rahmat Abd Fatah

(Mahasiswa S3 Program Studi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang)

 Sumber Tulisan :https://ternate.bawaslu.go.id

Apa yang dirisaukan di era demokrasi paska reformasi adalah tentang semakin merebaknya Hate Speech (ujaran kebencian) antar sesasma warga bangsa. Kerangka fikir (mind set) yang di alasi nilai-nilai keadaban (civility) juga tentu semakin memudar, jika tak mau dibilang menghilang. OK, ketemu muka kita masih mnemukan sopan santun tradisional, kesediaan untuk membantu. Tetapi begitu berada di luar konteks sosial tradisional atau berada di akun media sosialnya, ia lalu menjadi keras.

Vote Buying dan melemahnya party-id?

                                                             Oleh Rahmat Abd Fatah

(Mahasiswa Program Doktor Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang)

Dimuat pada Selasa/14/6/2022 di Koran Harian Fajar Malut 

Pada tanggal 10 Juni 2022, telah beredar di WAG tentang PKPU Nomor 3 Tahun 2022. Yakni, jadwal penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024 yang dintandatangani Menkumham Yasonna Laoly pada 9 Juni 2022. Dimana tahapan dimulai dengan pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu pada Jumat, 29 Juli 2022, sampai pada rekapitulasi hasil penghitungan suara pada Rabu, 20 Maret 2024.

PKPU tersebut di atas sekaligus menjadi awal gegap gempitanya perhelatan politik Akbar karena dilakukan serentak, yaitu pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah 2024. Tentu dalam situasi ini. Para politisi telah mempersiapkan sekaligus mempertimbangkan cara untuk memenangkan pemilu dan pilkada, bahwa apakah para kandidat juga sedang mempersiapkan dan mempertimbangkan penggunaan uang, barang atau materi lain untuk memobilisasi dukungan electoral.

Burhanudin Muhtadi (2019) mengatakan Semakin dekat dengan jadwal pemilihan, semakin besar tekanan psikologis untuk membeli suara. Inilah yang disebut Burhanudin Muhtadi dengan Normal baru dalam pemilu paska orde baru. Temuan risetnya menyatakan daulat uang menjadi praktik normal baru (new normal) yang menentukan irama permainan dalam kompetisi elektoral di Indonesia.