Butiran kerikil-kerikil itu menatap sepi, jingga mulai tampak, berdansa dengan kemerlap cahya di sepanjang jalan. Sosok lelaki muda terlihat sibuk merapikan diri, ia semakin dekat lalu memegang pundak ku dan bergumam; Abbi bangun sholat ta. Aku, terpaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar